Pendidikan Tim Pengabdian Unwar, Perkuat UMKM di Desa Wanagiri Dengan “Inovasi Digital dan Manajemen Efektif untuk Memperluas Pasar Olahan Talas dengan Konsep Zero Waste”

July 02, 2025 |
Pendidikan Tim Pengabdian Unwar, Perkuat UMKM di Desa Wanagiri Dengan “Inovasi Digital dan Manajemen Efektif untuk Memperluas Pasar Olahan Talas dengan Konsep Zero Waste”
Pendidikan Tim Pengabdian Unwar, Perkuat UMKM di Desa Wanagiri Dengan “Inovasi Digital dan Manajemen Efektif untuk Memperluas Pasar Olahan Talas dengan Konsep Zero Waste”

ecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng pada Sabtu 24 Mei 2025.

 


Program yang merupakan hibah institusi Universitas Warmadewa dan bertajuk “Inovasi Digital dan Manajemen Efektif untuk Memperluas Pasar Olahan Talas dengan Konsep Zero Waste”, dengan fokus pada peningkatan kapasitas pelaku UMKM melalui pendekatan teknologi, manajemen keuangan, dan keberlanjutan lingkungan.

Kegiatan diawali dengan pelatihan tentang Strategi Meningkatkan Produksi Keripik Talas yang meliputi proses pengolahan melalui inovasi mesin atau investasi dalam mesin pemotong dan penggorengan yang efisien, membuat SOP (Standard Operating Procedure) untuk konsistensi kualitas. Saat itu juga diberikan branding dan saluran distribusi, inovasi produk yaitu mengembangkan varian rasa keripik talas, kemasan menarik dan ramah lingkungan untuk menarik lebih banyak konsume
 
 
 
 
”Dengan menerapkan strategi-strategi ini, produksi keripik talas dapat ditingkatkan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas,” ungkap Prof. Luh Suriati disela-sela kegiatan.

Berikutnya, peserta mendapat pelatihan manajemen keuangan dan pembukuan usaha olahan talas, yang menjadi fondasi penting dalam mengelola usaha secara profesional. “Dalam sesi ini, para pelaku usaha dibimbing untuk membuat pencatatan keuangan sederhana, menyusun laporan laba rugi, mencatat biaya produksi, dan mengelola arus kas secara sistematis. Dosen mempraktikkan langsung penggunaan format pembukuan harian yang mudah dipahami, sehingga para pelaku UMKM dapat memantau perkembangan usaha secara berkala dan lebih siap mengakses sumber pembiayaan formal,” tuturnya.

Sebagai bagian dari pendekatan berkelanjutan, sesi pemanfaatan limbah talas untuk mendukung konsep zero waste juga menjadi perhatian penting. Kulit talas, ampas, dan sisa pengolahan lainnya dikenalkan sebagai bahan baku potensial untuk kompos organik, pakan ternak, hingga bahan campuran briket ramah lingkungan. Dengan konsep ini, pelaku usaha tidak hanya mengurangi limbah produksi, tetapi juga menciptakan nilai tambah baru dari sisa bahan, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan sekitar.

Kegiatan ditutup dengan pelatihan digitalisasi pemasaran produk pangan, yang dirancang untuk membuka akses pasar lebih luas. Dalam sesi ini, peserta tidak hanya diberikan teori, tetapi juga praktik langsung membuat marketplace dan akun-akun pemasaran pada beberapa media sosial.

Pengabdi membimbing peserta membuat halaman bisnis, mengunggah produk, menulis deskripsi menarik, hingga menggunakan fitur promosi berbayar. Mitra sasaran juga dikenalkan dengan cara mengambil foto produk yang estetis dan membuat strategi harga yang sesuai dengan target pasar online. Pada kesempatan ini juga disumbangkan alat-alat penunjang pengolahan dan desain kemasan yang dilengkapi dengan PIRT dan komposisi produk yang sudah diuji dilaboratorium.

Prof. Luh Suriati menjelaskan bahwa program ini merupakan langkah konkret dalam mengangkat potensi lokal melalui inovasi yang aplikatif dan berkelanjutan.

“Kami ingin para pelaku usaha di Wanagiri tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga memahami pentingnya manajemen, teknologi digital, dan pemanfaatan limbah untuk ikut menjaga lingkungan (zero waste). Dengan sinergi ini, kami yakin produk lokal seperti olahan talas akan semakin dikenal dan berkembang dan menjadi unggulan daerah,” ujarnya.

Dengan keberhasilan kegiatan ini, Desa Wanagiri diharapkan mampu menjadi percontohan desa kreatif berbasis pangan lokal, digitalisasi, dan zero waste di Bali Utara.

warmadewaberdampak