Universitas Warmadewa (Unwar) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).
Pada Minggu (22/6/2025), Tim PKM Unnwar melaksanakan kegiatan bertajuk “Pendampingan Usaha Kacang Kapri Guna Meningkatkan Pendapatan Kelompok Usaha Masyarakat Desa Sampalan Klod, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung”.
Kegiatan ini dipusatkan di Desa Sampalan Klod, salah satu desa potensial di Kecamatan Dawan yang dikenal memiliki produk kuliner khas berupa Kacang Kapri.
Camilan tradisional yang gurih dan renyah ini telah lama digemari masyarakat lokal, namun dalam pengelolaannya masih menghadapi sejumlah tantangan seperti keterbatasan manajemen usaha, peralatan produksi yang usang, serta akses pasar yang terbatas.
Untuk itu, tim PKM hadir guna memberikan solusi konkret melalui pendampingan dan pelatihan.
Ketua Tim PKM, Made Santini, menyampaikan PKM bertujuan untuk memberikan pendampingan dan pelatihan yang aplikatif kepada mitra binaan, agar usaha mereka dapat berkembang lebih profesional dan berdaya saing.
Ia menjelaskan, fokus pendampingan diarahkan pada dua aspek utama, yaitu manajemen keuangan dan pemasaran.
“Melalui PKM ini, kami ingin membantu pelaku usaha lokal seperti kelompok Kacang Kapri agar mampu mengelola keuangannya dengan baik, mencatat biaya dan hasil secara sistematis, serta mulai memanfaatkan strategi pemasaran digital maupun konvensional untuk memperluas pasar,” ujar Made Santini.
Ia menambahkan, pendampingan ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan mitra secara berkelanjutan dan memperkuat ekonomi desa.
Dalam kegiatan tersebut, Tim PKM juga menyerahkan bantuan berupa peralatan produksi seperti kompor gas, wajan kapasitas besar, dan perlengkapan pengemasan.
Bantuan ini diterima langsung oleh Ketua Kelompok Usaha Kacang Kapri, Bapak Komang Wiguna, yang selama ini bersama tiga anggotanya mengelola usaha secara tradisional dengan alat sederhana dan sistem manajemen yang belum optimal.
“Kami sangat terbantu dengan pendampingan dan alat yang diberikan. Selama ini produksi kami masih dilakukan manual dan terbatas. Dengan alat baru ini, kami optimis bisa meningkatkan kapasitas produksi dan mulai memasarkan produk ke luar desa,” ujar Komang, pelaku usaha kacang kapri.
Perbekel Desa Sampalan Klod, I Wayan Budi Susila, mengapresiasi langkah Unwar. Ia mengatakan bahwa potensi Desa Sampalan Klod sangat besar, terutama dalam sektor pertanian dan olahan makanan lokal, sehingga perlu didukung dengan pembinaan yang berkelanjutan.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan PKM ini karena langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Ini bentuk nyata sinergi antara dunia akademik dan desa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Melalui program ini, Unwar berharap produk kacang kapri tidak hanya dikenal di wilayah lokal, tetapi juga mampu bersaing di pasar oleh-oleh khas Bali bahkan nasional.
Dengan rasa yang khas dan kualitas yang ditingkatkan, ditambah dukungan dalam manajemen dan pemasaran, usaha kecil seperti ini berpeluang tumbuh menjadi usaha mikro yang tangguh dan mandiri.
Program PKM ini akan dilanjutkan dengan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan adanya peningkatan kapasitas dan pendapatan pada kelompok usaha mitra. Diharapkan kegiatan ini menjadi awal dari transformasi usaha rakyat menuju kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal.